Di pagi hari yang cerah, area kebun mini PG-TK Al Muslim berubah menjadi laboratorium alam yang penuh semangat. Jauh dari hiruk pikuk kota, para siswa-siswi usia dini memulai sebuah Petualangan Hijau : proyek menanam dan merawat kacang hijau . Kegiatan ini membuktikan bahwa belajar paling efektif terjadi saat anak-anak dapat menyentuh, merasakan, dan melakukan sendiri. Aktivitas sederhana ini dirancang bukan hanya untuk bermain tanah, tetapi untuk menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak, mengubah sebutir biji kecil menjadi pelajaran hidup yang besar.

Dari Biji Kecil Menjadi Ilmu Pengetahuan

Proyek ini diawali dengan pengenalan kacang hijau —biji hijau kecil yang menyimpan keajaiban kehidupan. Guru menjelaskan bahwa biji ini akan tumbuh menjadi tanaman yang bermanfaat, dan anak-anak pun diajak menjadi “petani cilik” diarea gundukan tanahl yang telah disiapkan.

Aspek Kognitif dan Motorik yang Terlatih:

  • Kemampuan Kognitif (Berpikir): Anak-anak belajar urutan langkah : menggali, menaruh biji, dan menutupnya kembali. Mereka memahami konsep sebab-akibat (jika biji dirawat, ia akan tumbuh) dan melatih logika serta kemampuan memecahkan masalah sederhana. Selain itu, mereka menghitung dan memastikan jumlah biji kacang hijau yang cukup untuk dimasukkan ke dalam lubang agar nanti tanaman ini tumbuh dengan baik.
  • Motorik Halus dan Kasar: Saat memegang biji kecil dengan hati-hati, mengikis tanah dengan tumpukan atau cangkul mini, dan berjalan di sekitar kebun, anak-anak melatih koordinasi mata dan tangan . Gerakan-gerakan ini sangat penting untuk perkembangan fisik dan kesiapan mereka dalam menulis.

Kebun mini yang sensorial ini memungkinkan anak-anak menyentuh tekstur tanah yang lembut, mencium aroma alami dedaunan, dan merasakan kegembiraan saat memberi label nama pada tanaman mereka, menumbuhkan rasa kepemilikan sejak awal.

Aksi Menyiram: Belajar Tanggung Jawab dan Empati

Setelah menanam, bagian yang paling dinantikan adalah tanggung jawab merawat tanaman. Anak-anak bergiliran membawa penyiram mini mereka untuk memberikan “minum” pada kacang hijau yang mereka tanam.

Aksi menyiram air ini menjadi fondasi penting untuk membentuk karakter dan kecerdasan emosional anak:

  1. Rasa Tanggung Jawab: Anak-anak memahami bahwa kehidupan tanaman bergantung pada ketekunan mereka menyiram dengan takaran yang cukup. Mereka termotivasi untuk datang setiap hari dan memeriksa perkembangan tanaman.
  2. Kepedulian (Empati): Ini adalah pelajaran langsung tentang kasih sayang terhadap ciptaan Allah. Perasaan kasihan jika melihat tanaman layu mengajarkan sikap peduli dan simpati terhadap makhluk hidup lain—sekecil kacang hijau sekalipun—yang membutuhkan perhatian.
  3. Keterampilan Sosial: Saat bergiliran menggunakan alat siram, mereka secara alami belajar berinteraksi , berbagi , dan bekerja sama dalam kelompok, membangun landasan interaksi sosial yang harmonis.

Kesimpulannya, kegiatan menanam dan menyiram kacang hijau di PG-TK Al Muslim adalah rumus lengkap yang efektif:

  • Belajar Sains dan Logika secara nyata.
  • Melatih Motorik dan Fisik dengan gembira.
  • Membentuk Karakter melalui Tanggung Jawab dan Kepedulian .

Kegiatan apa lagi yang bisa dilakukan anak-anak di kebun mini sekolah untuk terus memupuk rasa cinta mereka terhadap alam?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *