Belajar tidak selalu harus dilakukan di dalam kelas. Terkadang, pengalaman terbaik justru didapat ketika anak-anak melangkah keluar dan melihat dunia nyata, seperti kegiatan “Jelajah Literasi”. Inilah yang menjadi alasan pentingnya kegiatan belajar di luar kelas bagi siswa, khususnya bagi anak kelas 1 sekolah dasar yang sedang berada pada masa emas perkembangan karakter dan rasa ingin tahu.
Melalui kegiatan belajar di luar kelas, anak-anak tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga belajar tentang kehidupan. Mereka berinteraksi dengan lingkungan, memahami aturan sosial, dan mengenal berbagai profesi di sekitar mereka. Misalnya, ketika siswa berkunjung ke peternakan, mereka belajar tentang hewan, kebersihan, dan tanggung jawab dalam merawat makhluk hidup.
Kegiatan belajar di luar kelas juga merupakan bentuk nyata dari penerapan nilai-nilai karakter seperti rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin, dan kerja sama. Ketika anak-anak berjalan bersama, mendengarkan penjelasan guru, dan mengikuti aturan perjalanan, mereka sedang belajar bersikap tertib dan menghargai orang lain. Anak yang biasanya pendiam bisa belajar lebih berani berbicara dan bertanya, sementara anak yang aktif belajar mengatur diri agar tidak mendominasi teman-temannya. Dengan cara inilah karakter hebat mulai terbentuk secara alami.
Peran Guru dan Tenaga Kependidikan sangat penting dalam kegiatan seperti ini. Guru bukan hanya sebagai pendamping, tetapi juga sebagai teladan. Guru yang sabar, sigap, dan penuh semangat memberi contoh langsung bagaimana bersikap bijak dalam setiap situasi. Tenaga kependidikan juga berperan besar dalam menjaga keamanan dan kenyamanan siswa. Ketika GTK bekerja dengan kuat dan kompak, kegiatan belajar di luar kelas dapat berjalan dengan aman, menyenangkan, dan bermakna.
Kegiatan “Jelajah Literasi” juga mengajarkan nilai-nilai kebangsaan. Anak-anak belajar mencintai alam, budaya, dan hasil karya bangsa. Misalnya, saat berkunjung ke tempat produksi makanan tradisional, siswa belajar menghargai kearifan lokal dan usaha masyarakat Indonesia dalam melestarikan budaya. Dengan demikian, kegiatan sederhana ini sebenarnya ikut menanamkan semangat “GTK Kuat, Indonesia Hebat”, karena guru yang kuat dan kreatif mampu membentuk generasi muda yang berkarakter dan cinta tanah air.
Selain itu, pembelajaran di luar kelas dapat menumbuhkan kemandirian dan tanggung jawab. Anak-anak belajar membawa perlengkapan sendiri, menjaga barang-barangnya, serta menaati aturan perjalanan. Hal-hal kecil ini melatih mereka menjadi pribadi yang tertib dan mandiri sejak dini. Tidak kalah penting, field trip juga mempererat hubungan sosial antara guru, siswa, dan teman sebaya. Rasa kebersamaan yang tumbuh selama kegiatan akan memperkuat semangat belajar anak di sekolah.
Melalui pengalaman langsung di lapangan, siswa belajar dengan cara yang menyenangkan dan bermakna. Mereka tidak hanya mengingat pelajaran, tetapi juga merasakan dan memahami maknanya. Inilah pembelajaran sejati—belajar sepanjang hayat, yang menumbuhkan rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan kecintaan terhadap lingkungan dan bangsanya.
Dengan demikian, kegiatan belajar di luar kelas bukan sekadar perjalanan rekreasi, tetapi merupakan sarana pendidikan yang komprehensif dan bermakna. Melalui pengalaman langsung, anak-anak belajar berpikir kritis, berperilaku santun, dan berjiwa mandiri.
Ia adalah bagian penting dari proses pendidikan karakter. Ketika guru kuat dalam membimbing dan menginspirasi, anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang hebat, cerdas, dan berkarakter. Akan lahir generasi yang hebat, anak-anak yang cerdas, berkarakter, dan siap menjadi penerus bangsa. Maka benar adanya, dari kegiatan “Jelajah Literasi”, kita dapat membangun karakter hebat demi terwujudnya Indonesia yang kuat dan bermartabat.



