Sudah hampir 20 tahun saya mengabdi di SD Al Muslim Tambun Bekasi, Jawa Barat. Saya diberikan Amanah untuk mengajar di kelas 1 terkadang di kelas 2. Dan tahun ini mengajar di kelas 1 lagi. Selama itu, saya telah bertemu dengan ratusan anak dengan karakter yang berbeda-beda. Ada yang ceria, ada yang aktif, ada pula yang pendiam. Tapi ada satu murid yang tak pernah saya lupakan, waktu saya mengajar di kelas 1. Seorang anak laki-laki yang dulu sangat pemalu, sering menunduk saat diajak bicara, dan kadang menangis saat merasa kesulitan. Siapa sangka, anak kecil yang dulu duduk di bangku kelas satu pada tahun 2006 itu, kini telah menjadi seorang pilot yang gagah dan membanggakan.

Saya masih ingat betul sosoknya. Setiap pagi datang dengan wajah polos dan langkah kecil yang ragu-ragu. Ketika teman-temannya berebut menjawab pertanyaan, ia hanya tersenyum tipis. Jika diminta maju ke depan kelas, suaranya pelan, matanya sering menatap lantai. Kadang, ketika tugasnya belum selesai atau nilainya tidak sebaik teman-temannya, air matanya jatuh diam-diam. Saat itu saya hanya bisa menepuk pundaknya dan berkata lembut, “Tidak apa-apa, Nak. Yang penting kamu mau mencoba lagi.”

Secara akademik, ia bukan murid yang menonjol. Nilainya cukup — tidak buruk, tetapi juga belum luar biasa. Namun, ada satu hal yang membuat saya kagum: ia selalu berusaha. Ia tidak pernah membantah, tidak mudah menyerah, dan selalu berusaha memperbaiki kesalahan kecilnya. Dalam diamnya, saya bisa melihat semangat yang perlahan tumbuh.

Dan tentu, di balik anak yang hebat selalu ada orang tua yang luar biasa. Kedua orang tuanya adalah sosok yang sabar dan penuh kasih. Mereka tidak pernah menekan anaknya untuk menjadi yang terbaik, tetapi selalu hadir memberi dukungan dan doa. Ketika sang ibu datang ke sekolah dengan senyumnya yang hangat, menanyakan kabar anaknya dengan lembut. Ia tidak pernah memarahi, melainkan memotivasi. Sang ayah pun begitu — selalu menanamkan nilai kejujuran, tanggung jawab, dan kerja keras. Dari keluarga yang penuh cinta tersebut, tumbuhlah keyakinan bahwa cinta dan doa orang tua adalah bahan bakar utama kesuksesan seorang anak.

Waktu berjalan begitu cepat. Anak pemalu itu tumbuh menjadi remaja yang lebih percaya diri. Ia mulai berani berbicara, mulai berani bermimpi. Dan siapa sangka, mimpi itu ternyata sangat tinggi — ia ingin menjadi pilot. Cita-cita yang dulu mungkin terasa terlalu besar untuk anak yang dulu takut berbicara di depan kelas, kini menjadi kenyataan yang membanggakan.

Perjalanannya tentu tidak mudah. Untuk mencapai kokpit pesawat, ia harus melewati banyak ujian: belajar keras, menjaga disiplin, melatih fisik, dan menghadapi kegagalan. Namun, ia tak pernah melupakan nilai-nilai yang dulu ia dapatkan di sekolah dasar — tentang kejujuran, ketekunan, dan tidak mudah menyerah. Ia terus melangkah dengan doa dan keyakinan, bahwa setiap usaha yang tulus akan berbuah manis pada waktunya.

Kini, setiap kali saya melihat foto dirinya mengenakan seragam pilot, dada saya terasa hangat. Rasanya seperti melihat anak sendiri yang berhasil meraih mimpinya. Dari anak kecil yang dulu sering menangis di kelas, kini ia terbang tinggi menembus awan, membawa harapan, dan menjadi kebanggaan.

Saya sering merenung, betapa berharganya proses kecil yang terjadi di ruang kelas dulu — setiap senyuman, setiap kata semangat, setiap doa yang dipanjatkan, ternyata menjadi bagian dari perjalanan besar seorang anak menuju masa depannya. Itulah mengapa saya selalu percaya, tidak ada anak yang “biasa-biasa saja” bila kita mendidiknya dengan hati.

Kini, sebagai gurunya, saya hanya bisa berdoa,
“Ya Allah, lindungilah anak muridku ini dalam setiap penerbangannya. Berikanlah kesehatan, keberkahan rezeki, dan bimbinglah langkahnya agar selalu berada di jalan-Mu.”

Ia adalah bukti nyata bahwa pemuda hebat lahir dari didikan yang penuh kasih dan doa. Bahwa dari ruang kelas kecil di SD Al Muslim, telah terbang mimpi besar menuju langit Indonesia. Dulu ia pemalu, kini ia terbang tinggi.
Dan bagi saya, itulah makna sejati dari Pemuda Hebat, Indonesia Kuat.

Profil Alumni :

– Nama Lengkap : Helmi Yofi Danindra

– IG  : danindrahelmi

 Riwayat Pendidikan :

– SD : di  Al Muslim, Lulus tahun 2012

– SMP : di  Al Muslim, Lulus tahun 2015

– SMA : di SMAN 1 Tambun Selatan, Lulus tahun 2018

– S1 : di Politeknik Penerbangan Indonesia Curug (Non Diploma), Lulus tahun 2021

– Pekerjaan : Pilot

– Tugas di : Rimbun Air Cargo

– Alamat tempat dinas : Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *