Rabu 17 September 2025 adalah hari dimana siswa siswi kelas 5 SD Al Muslim melakukan kunjungan ke Museum Gedung Juang 45 Tambun. Ini kegiatan kedua kalinya anak-anak berkunjung kesana. Saat berkunjung ke Museum Bekasi, terlihat Gedung berwarna putih yang sangat megah dengan halaman yang luas yang bisa menampung ratusan orang di sana, Museum ini merupakan Gedung kebanggaan Masyarakat Bekasi khususnya warga Tambun. Saat memasuki Gedung tersebut serasa memasuki mesin waktu yang membawa siswa/I kemasa lalu, bangunan tua berwarna putih dengan arsitektur yang sangat khasnya seolah olah menyambut kedatangan kami dengan bisikan cerita-cerita masa lalu yang terjadi di daerah ini.

Ketika kita berada di dalam Gedung tersebut , kita bisa melihat jejak-jejak Sejarah yang terjadi di daerah Bekasi dengan sangat nyata. Ada foto-foto serta benda-benda peninggalan para jejak Sejarah dengan sangat nyata. Senjata-senjata yang pernah dipakai untuk mempertahankan kemerdekaan, bahkan diorama yang membuat kitab bisa membayangkan bagaimana warga Bekasi berusaha dengan sekuat tenaga dan sampai titik darah penghabisan mempertahankan daerah Bekasi dari situasi pertempuran. Setiap benda benda peninggalan yang tertata rapih serta foto-foto yang tergantung walaupun diam ikut bercerita betapa berharganya kemerdekaan .
Inilah yang disebut dengan Partisipasi Semesta. Semesta itu bukan hanya bicara tentang langit dan awan, tetapi seluruh alam dan isinya termasuk benda-benda Sejarah yang berada di Museum. Benda benda tersebut mejadi guru yang sangat istimewa, yang megajarkan kita tentang kejujuran, keteguhan hari, patriotrisme, dan cinta budaya. Benda-benda kuno berpartisipasi dalam Pendidikan disekolah, memastikan bawah siwa/I disekolah bukan hanya dapat menghafal tapi dapat juga merasakan maknanya.
Setelah kunjungan dengan mengililingi museum, melihat, mencerna, mendengarkan penjelasan guide, mendokumentasikan gambar, foto-foto, yang ada di ruangan saatnya anak-anak kembali disekolah dengan membawa ide ide brilian yang sudah tersimpan dikepala masing-masing. Anak-anak akan menulis 4 buah karya buku antologi yang berisi tentang sejarah budaya Bekasi dari aksara kuno – digital. Setiap siswa menulis 1 buah cerita sejarah budaya Bekasi sesuai dengan tema atau subtema yang telah ditentukan berdasarkan urutan nomor presensi kehadiran di kelas. Klasifikasi tulisan dalam satu buku berupa teks eksplanasi ( penjelasan ) yang dipadukan dengan gaya penyampaian narasi dan deskripsi.

Dan kini, kita masuk ke babak kedua yang tak kalah seru: Kekuatan Teknologi.
Untuk menuliskan ide brilian yang sudah di simpan, anak-anak SD Al Muslim tidak perlu pusing dengan pensil yang patah ataupun tinta pulpen yang bocor untuk menuangkan ide ide mereka kedalam tulisan, mereka menuliskan ide cemerlangnya menggunakan tab yang sudah di siapkan dari sekolah, tab tersebut adalah salah satu fasilitas yang didapat ketika anak-anak mendaftar di SD Al Muslim.
Teknologi bukanlah sekadar alat hiburan. Di tangan anak-anak hebat seperti Anak-anak SD Al Muslim, teknologi berubah menjadi alat kreasi yang super power. Ia menghilangkan rasa takut untuk mencoba dan membuat kita lebih berani menuangkan ide. Museum Bekasi memberikan kita ilmu dan inspirasi , Sementara alat digital memberikan kita kemudahan dan platform untuk berkarya. Ketika inspirasi dari masa lalu bertemu dengan alat canggih masa kini, terciptalah pendidikan bermutu yang inklusif dan sangat menyenangkan. Ini adalah kolaborasi yang sempurna!.
Semua tulisan indah, dengan gaya bahasa yang unik dan polos yang di tuangkan dari ide ide cemerlang akan dijadikan sebuah buku antologi satu kelas satu buku yang akan dimiliki kelas 5.
Jika dibayangkan, anak-anak seusia kelas 5 SD sudah menjadi penulis yang karyanya akan dibaca oleh orang banyak. Buku ini akan menjadi bukti nyata. Bukti bahwa anak kelas 5 SD Al Muslim adalah generasi yang menghargai sejarah, mahir menggunakan teknologi, dan mampu menghasilkan karya literasi yang berkualitas. Buku ini akan menjadi warisan kecil anak-anak SD Ak Muslim. Mereka dapat menceritakan kepada adik-adik kelas bahwa belajar sejarah bisa semenarik ini, dan menulis itu semudah itu dengan bantuan teknologi.
makna dari Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Anak Negeri bersama GTK Hebat. Pendidikan yang berkualitas bukan hanya tentang nilai rapor yang tinggi, tapi tentang kemampuan anak-anak menjelajah dunia—baik dunia masa lalu (museum) maupun dunia masa depan (teknologi)—untuk kemudian menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak. Semua ini dilakukan bersama Guru dan Tenaga Pendidikan (GTK) Hebat, tanpa GTK Hebat visi dan misi sebuah sekolah tidak akan dapat terlaksana dengan baik karna GTK adalah arsitek yang utama di ruang kelas dan garda terdepan ketika berinteraksi, berkolaborasi di depan anak-anak harapan Negeri.
