Setelah di rolling dari unit TK ke SD Al Muslim tepatnya  tahun ajaran 2012-2013, saya mengajar di kelas satu unggulan Ali Bin Abu Thalib berpartner dengan ibu Baroroh Hasibuan atau biasa dipanggil ibu Yoyoh, memiliki anak didik yang manis, pintar dan hebat-hebat salah satunya yang bernama Vania Ardhani.

Vania lahir dari keluarga yang berada. Ayahnya seorang Polisi yang bernama Lie Sukma. Sedangkan ibunya yang bernama Banik S, memiliki usaha di bidang design interior dan konsultan . Vania adalah anak pertama dari dua bersaudara. Sejak kecil, Vania seneng dengan kegiatan yang sifatnya mengedepankan kedisplinan dan menegakkan keadilan.

Di kelas satu, vania sering menangis karena saat itu kedua orang tuanya mendapat ujian yang sangat luar biasa. Namun, ia merupakan siswi yang memiliki semangat belajar yang luar biasa dan rasa ingin tahu yang tinggi.  Selain itu vania juga memiliki hobi menari.   Vania memiliki seorang sahabat yang sangat dekat dan selalu menemaninya dikala susah maupun senang, yang bernama Khairunnisa. Dengan bertambahnya usia, ia menjadi perempuan yang kuat mentalnya. Setiap kali ada tugas kelompok, Vania selalu mengambil peran sebagai pemimpin kecil yang mengatur jalannya kerja sama.

Setelah lulus SD, Vania melanjutkan sekolah ke SMP Al Muslim. Saat pulang sekolah, ia selalu berkunjung ke unit SD untuk sekedar menyapa para guru-guru atau adik kelasnya. Ia mengikut sertakan diri dalam setiap kegiatan. Ia ingin menjadi seseorang yang berguna, bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk orang lain. Selepas SMP, Vania melanjutkan ke SMAN 1 Tambun Selatan. Ia menjadi anak yang berprestasi, Alhamdulillah rata-rata nilainya selalu masuk lima besar dan tentunya menjadi kebanggaan ibu dan adiknya.

Dalam suatu kegiatan ia pernah memimpin paskibra. Keinginannya semakin kuat untuk menjadi seorang polisi atau Polwan. Dengan  semangat dan cita-cita yang tinggi, setelah lulus dari SMAN Vania mendaftar Perguruan Tinggi Negeri dan kedinasan (Akpol). PTN tidak diambil karena fokus Akpol.

Pada tahap 1 tes Vania tidak lolos, tanpa patah semangat dan terus berusaha, Alhamdulillah Akpol tahap 2 lolos. Allah terus menguji kesabaran dan ketahanan mental Vania, ketika diteliti ternyata kurang 1 bulan umurnya. Berlanjut tes Bintara jalur Rekpro Taekwondo Alhamdulillah tanpa bertele-tele Vania lolos lancar. Tangis haru pun pecah di rumahnya. Sang ibu memeluknya erat, berkata, “Ibu bangga padamu, Nak. Usaha dan kesabaranmu tidak sia-sia, Allah selalu memberi kemudahan”

Saat ini, Vania telah resmi menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia. Ia bertugas di Provost Polda Metro Jaya Jakarta. Tugas utama Provos Polri adalah menegakkan disiplin dan ketertiban di lingkungan Internal serta membantu pimpinan dalam pembinaan disiplin anggotanya. Ini mencakup fungsi pengawasan, pemantauan, patroli, pemeriksaan pelanggaran disiplin anggota, dan melakukan penindakan terhadap anggota yang melanggar peraturan. Selain itu, Provos juga menerima pengaduan dari masyarakat mengenai dugaan pelanggaran oleh anggota Polri. Prestasi Vania di kepolisian terus melejit. Ia pernah meraih penghargaan dari Kapolda juara emas dan perak dalam kejuaraan taekwondo.

Hari Polwan 2025 jatuh pada tanggal 1 September dan merupakan peringatan HUT ke-77 Polisi Wanita Republik Indonesia. Tema yang diusung adalah “Polri Untuk Masyarakat” dan untuk merayakan hari jadi ini, diadakan berbagai acara syukuran serta kegiatan sosial. Dalam acara tersebut, Vania dipercaya menjadi pemimpin acara. Prestasinya sangat membanggakan, saat ini Vania juga melanjutkan kuliah di Universitas Bhayangkara. Sudah 2 tahun ini Vania tinggal di Mess daerah Bendungan Hilir atau Benhil Jakarta Barat.

Di Hari Senin yang cerah, jam menunjukkan waktu 10.30. Ada seorang gadis cantik yang menungguku di depan ruang kelas lima Usamah. Saat aku keluar ruangan dengan senyum yang khas, Vania dan aku saling berpandangan dan berpelukan dengan haru biru. Tak kusangka salah satu anak didikku menjadi anak yang hebat , berhasil meraih cita-citanya. Kini, setiap kali foto Vania berdiri tegap memimpin anak buahnya ada senyumbangga dan terharu melihat semangat dan kerja kerasnya. Vania membuktikan bahwa menjadi hebat bukan berarti harus menjadi terkenal atau kaya, tetapi menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain. Ia menunjukkan bahwa keberhasilan sejati adalah ketika kita bisa membanggakan orang tua, menginspirasi generasi setelah kita, dan memberikan kontribusi nyata untuk Indonesia.

Semangat juang Vania kini menjadi inspirasi bagi banyak siswa di sekolahnya. Mereka percaya bahwa jika kakak alumni mereka bisa menggapai cita-cita menjadi polisi wanita, maka mereka pun bisa mencapai impian mereka sendiri-apapun itu. Dengan tekad, kerja keras, dan semangat kebangsaan, para pemuda Indonesia seperti Vania akan terus membawa perubahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *