Pagi menjelang siang ini, ada yang berbeda di perpustakaan SMK Al Muslim. Ruang belajar yang hampir ditinggalkan karena tergerus oleh derasnya gempuran digital ini kembali ramai dengan suara-suara calon pemimpin bangsa di masa depan. Bagaimana tidak, kehadiran mereka di perpustakaan bak oase di padang pasir. Masih ada harapan untuk bisa memotivasi anak didik kita membaca di perpustakaan.

Saat itu, murid-murid kelas XII Teknik Komputer Jaringan dan Akuntansi mendapatkan tugas literasi untuk pelajaran Bahasa Indonesia. Mereka diminta mencari artikel editorial di surat kabar dan menganlisis pendapat atau opini yang dituangkan sang penulis editorial tersebut. Saya melihat mereka gelagat kebingungan mereka ketika mencari artikel sehingga mereka bertanya kepada saya yang sedang berada di ruang perpustakaan.
Antara menarik sekaligus menyedihkan, mereka tidak paham bagaimana cara membaca koran dengan berbagai judul yang terpampang di setiap lembarnya. Mereka bahkan tidak paham bahwa terkadang ada tulisan di halaman depan yang berlanjut di halaman lainnya. Mereka tidak tahu bagaimana cara mencari tulisan lanjutannya. Bahkan membaca halaman pun nampak bingung karena mereka melepaskan setiap bundle surat kabar sehingga tercerai berai yang pada akhirnya sulit mencari lanjutan artikelnya.
Saya termenung mendapati kondisi ini. Saya menyadari bahwa jauh sekali gap/jarak antara kami sebagai guru dengan anak didik kami saat ini, yang sering disebut sebagai gen Z. Sementara kami para guru merupakan para Gen X dan Milenial. Mereka tidak mengenal surat kabar cetak. Bagi mereka cukuplah membaca berita dari situs online baik itu di kompas.com, detik.com, dan situs berita lainnya.
Untuk itu, perlu kiranya kita kembalikan marwah buku bacaan dan surat kabar cetak agar dapat diakses oleh murid sehingga mereka pun dapat pengalaman belajar berliterasi secara non-digital. Saya pikir sangatlah bagus guru memberikan penugasan kepada murid untuk beraktivitas di perpustakaan. Hal ini perlu dilakukan secara rutin, bahkan mungkin bisa dijadwalkan sekali dalam sepekan.
Dengan gempuran digital yang cukup ekstrim, membaca buku dan surat kabar menjadi aktivitas yang langka. Yuk, kita bersama menggaungkan selalu program literasi sekolah sehingga buku-buku di perpusatakaan kembali bahagia karena menemukan pembaca setianya.
Jumat, 3 Oktober 2025
Perpustakaan SMK Al Muslim