Tahun ajaran baru telah dimulai,  dan saya diberi tugas untuk  mengajar dikelas XI ATM ( Akuntansi, Teknik Komputer Jaringan, Multi Media)   serta kelas XII ATM ( Akuntansi , Teknik Komputer Jaringan, Multi Media) .   Para siswa sering mengatakan bahwa mata pelajaran Matematika itu sulit. Namun, jika  mereka dapat  mengertii, sebenarnya  belajar matematika itu sebenarnya sangat menyenangkan.  Sebagai seorang pendidik saya terus berupaya mencari metode agar siswa  dapat memahami materi  yang saya ajarkan. Saya mengajar di kelas XI ATM melanjutkan dari guru sebelumnya karena di kelas X ATM saya tidak mengajar, maka saya harus mengenali karakter siswa satu persatu.  Tidak sulit mengenal mereka karena  setiap kelas hanya  berisikan 17 orang siswa  sehingga cepat mengenal nama mereka satu persatu. Sungguh menyenangkan mengenali setiap siswa karena memiliki kepribadian yang berbeda. Setiap minggu pertemuan dengan mereka selama  tiga jam pelajaran membuat saya tambah mengenal mereka. Sebulan telah berlalu dan disetiap kelas sudah empat kali pertemuan  , namun ada hal yang aneh   di kelas XI MM. Seorang murid  bernama  Fahri.

Fahri, seorang pelajar di  kelas 11 MM , dikenal  sebagai “siswa yang acuh” di sekolah. Dia tidak  pernah memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru, dan tidak pernah berpartisipasi dalam diskusi kelas. Dalam pelajaran Matematika dia  sering  tampak  tidak peduli atau seolah-olah berada dalam dunia sendiri. Namun, ada sesuatu yang menarik perhatian saya  tentang  Fahri. Dia memiliki tatapan yang tajam dan ekspresi yang cerdas, yang membuat saya percaya  bahwa dia memiliki potensi yang besar. Sebelum saya melakukan  pendekatan,  saya bertanya kepada guru matematika sebelumnya bagaimana cara dia menyimak pelajaran, ternyata sama dengan yang saya alami. Saya juga bertanya kepada guru Bimbingan Konseling hasil tes akademik dan hasil IQ menunjukkan diatas rata-rata.  Sayapun  memutuskan untuk mengambil pendekatan yang berbeda dengan Fahri, bukan dengan memarahi atau menghukumnya, tetapi dengan memberi dukungan dan motivasi. Saya mulai dengan memberikan Fahri perhatian khusus, bertanya tentang minat dan hobinya, serta  mencari tahu apa yang membuatnya begitu acuh terhadap pelajaran. Namun  dia tidak pernah menjawab pertanyaan- pertanyaan    saya  , dia hanya tersenyum dan kembali kedunianya lagi . Sudah lima kali pertemuan setiap pertemuan selalu ada tugas di Padlet, saya cek tugas pertama, kedua , dan ketiga yang ternyata  belum dikerjakan. Saya hanya menyapa Fahri dan berkata  , “Belum sempat mengerjakan tugas, ya? Apakah kamu butuh bantuan, Fahri? “, dia hanya tersenyum. Namun kali ini, Fahri mengerjakan tugas keempat dengan benar,  walau dari lima  tugas hanya dua yang   diselesaikan . ketika saya memeriksa  tugas kelima   saya mengukapkan  betapa hebatnya  Fahri karena  dapat mengerjakan tugas dengan benar, dan reaksinya menunjukkan kebahagiaan. Saya melihat dia  mulai memperhatikan ketika saya menjelaskan materi. Biasanya saat saya mengajar ada siswa yang saya ajak untuk menjawab soal di depan kelas, tetapi kali  ini saya meminta Fahri  untuk  mengerjakan soal di papan tulis  ,saya memberitahukan  di kelas  bahwa Fahri  hebat karena  semua tugas yang ia kerjakan benar. Awalnya saya ragu apakah ia mau  tampil di depan kelas, tetapi saya terkejut ketika   Fahri maju dan menyelesaikan soal  di papan tulis dengan tepat. Saya memberikan  tepuk tangan dan  bilang Fahri   adalah anak yang luar biasa.

Akhirnya setiap kali saya mengajar di kelas XI Multi Media  saya melihat Fahri sangat  antusias dalam  mengikuti pelajaran . Alhamdulillah tindakan  kecil yang kita lakukan memberikan dampak besar bagi  siswa ,dan saya melihat  bahwa Fahri meraih nilai 90 pada Penilaian Akhir Semester (PAS) matematika semester ganjil  Fahri , Sebuah pencapaian yang sangat mengesankan.  Fahri  mulai menunjukkan ketertarikan,,  dan saya  memperhatikan perubahan dalam sikapnya. Dia mulai lebih fokus pada  pelajaran dan menyelesaikan   tugas, walaupun Fahri masih belum aktif  berpartisipasi dalam  kelas.  Sebagai pengajar, saya   terus memberikan dorongan  dan motivasi, dan Fahri  menjadi semakin percaya diri.

Hari ini, Fahri  merupakan  salah satu pelajar  terbaik di kelasnya, dan dia telah menjadi salah satu dari sedikit siswa yang dapat menyelesaikan soal-soal matematika yang rumit  dengan mudah dan cepat. Dia telah menemukan ketertarikan  dalam matematika, dan dia telah menyadari bahwa matematika itidak  hanya berkaitan dengan  angka, melainkan juga tentang logika dan penyelesaian  masalah. Pengalaman saya bersama  Fahri menunjukkan bahwa setiap pelajar   memiliki kemampuan yang luar biasa , dan  kita sebagai pendidik perlu   mencari cara untuk mengembangkan  potensi tersebut. Guru    menyadari  bahwa pendekatan yang positif dan penguatan dapat memberikan dampak  yang  besar dalam kehidupan siswa, serta kita harus terus mencari peluang untuk mendukung  mereka tumbuh dan berkembang.

Sebagai seorang guru matematika penting untuk  mendengarkan dengan seksama   dan selanjutnya menyampaikan  bahwa matematika merupakan salah satu alat yang paling penting dalam kehidupan, serta  dapat memberikan dukungan dalam berbagai aspek,  termasuk dalam pekerjaan dan aktivitas  sehari-hari,  selain itu  berikanlah  contoh-contoh nyata mengenai penerapan  matematika di berbagai sektor, seperti teknologi, dunia usaha , dan ilmu pengetahuan. .

Dan hindari memberi hukuman kepada  siswa yang dianggap tidak mau mengikuti pelajaran, melainkan  berikan motivasi, bangkitkan semangat mereka, dan terus menerus berikan  motivasi hidup kepada siswa sebelum memulai pelajaran. Insyaallah niat baik kita akan selalu menjadi ladang amal buat kita aamm

Fahri bersama teman sekelasnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *