
Setiap anak memiliki kisah masa depannya masing-masing. Ada orang yang tumbuh dengan mimpi sederhana, ada juga orang yang bermimpi besar mengabdi pada tanah air. Salah satu sosok inspiratif yang muncul dari SD Al Muslim adalah Mukhamad Firza Jamaludin, S.H., alumnus SD Al Muslim Angkatan 2000 atau yang akrab disapa Jamal, sedang meniti karir sebagai anggota Polri di Polres Cikarang Barat.
Kisah Jamal tidak hanya tentang kesuksesan dengan berseragam kebanggaan, namun juga perjalanan Panjang yang didasari oleh nilai-nilai agama, kedisplinan, tanggung jawab dan nilai-nilai yang tumbuh sejak ia bersekolah di SD Al Muslim
Masa kecil Jamal yang Dipenuhi dengan Semangat Belajar
Mukhamad Jamal Jamaludin lahir di Bekasi, pada tanggal 17 September 1985. Jamal tumbuh di lingkungan yang sederhana namun hangat, di Kampung Cibitung, Desa Telaga Asih, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Sejak kecil, Jamal dikenal sebagai anak yang santun, rajin, dan semangat belajar. Selama bersekolah di SD Al Muslim Tambun, Jamal tidak hanya dikenal karena kecerdasannya tetapi juga sikapnya yang sopan dan hormat kepada guru. Ia sering menjadi teladan bagi teman-temannya yang disiplin dan sering membantu teman-temannya yang kesulitan belajar.
Lingkungan SD Al Muslim yang islami dan berkarakter memberikan pengaruh besar terhadap kepribadiannya. Dari sekolah, Jamal belajar tentang arti kejujuran, tanggung jawab, kerja keras dan nilai-nilai yang kelak menjadi landasan baginya dalam menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum.
Perjalanan Jamal Menuju Impiannya
Setelah lulus dari SD Al Muslim pada tahun 2000, Jamal melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dengan semangat yang tiada habisnya. Ia mulai mengambil Langkah untuk mewujudkan impian masa kecilnya menjadi seorang polisi. Baginya profesi ini bukan hanya sekedar profesi tetapi juga sarana untuk mengabdi dan mengayomi masyarakat.
Perjuangan untuk menjadi anggota Polri tentu tidak mudah. Ia harus melalui banyak seleksi ketat, baik secara fisik, akademis, maupun mental. Tantangan datang silih berganti, namun Jamal tetap tabah. Ia percaya, bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah, melainkan melalui kerja keras, doa, dan keikhlasan.
Pada tahun 2007, beliau berhasil menyelesaikan pendidikan pembentukan bintara POLRI (Diktukba) tahap II. Sejak saat itu, perjalanan pengabdiannya dimulai. Setiap langkah yang diambilnya selalu dibarengi dengan niat tulus untuk memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat dan negara.
Menjadi Sosok Polisi yang Berkarakter dan Jujur
Saat ini, Jamal bertugas di kepolisian di Cikarang Barat, wilayah yang merupakan bagian dari tempat kelahirannya. Ia dikenal sebagai sosok polisi yang solid, professional, rendah hati dan dekat dengan masyarakat.
Bagi Jamal, menjadi polisi tidak berarti menegakkan hukum, tetapi juga memberikan rasa aman dan keadilan yang disertai hati nurani. Ia kerap mengikuti kegiatan sosial, pengembangan masyarakat.
Keluarga, Sumber Kekuatan Karirnya
Di balik sosok polisi tangguh, Jamal adalah kepala keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang. Ia menikah dengan Ibu Tuti Agustianti, Amd.Keb., seorang tenaga media yang mendukung penuh perjalanan karir suaminya. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai empat orang anak yang menjadi kebanggaan keluarga:
- Aliza Zahira Ramadhani (kelas 2 SMP Al Muslim)
- Avisa Kamila Azzakiya (kelas 5 SD Al Muslim)
- Giandra Alfarizqi Nareswara
- Kiandra Arrafif Nareswara
Kedua anaknya juga bersekolah di sekolah yang sama dengan ayahnya yang menjadi bukti kecintaannya pada SD Al Muslim. Bagi Jamal, Al Muslim bukan sekedar sekolah, melainkan rumah kedua yang membentuk nilai-nilai luhur yang diwariskan kepada anak cucunya.
Kembali ke Asal: Bangga Jadi Alumni Al Muslim
Meski kini sukses berkarier sebagai anggota Polri, Jamal tak pernah melupakan akar pendidikannya. Ia kerap kembali ke SD Al Muslim Tambun untuk bersilaturahmi dengan guru dan memberi semangat kepada siswanya. Setiap kali ia berdiri di depan kelas, ia selalu mengenang masa kecilnya yang penuh kecgembeiraan, kehangatan, dan doa dari para guru yang tulus.
Perjalanan hidup Jamal merupakan cerminan sejati dari semboyan “Pemuda Hebat, Indonesia Kuat”. Hal ini menunjukkan bahwa dari ruang kelas SD Al Muslim dapat lahir generasi yang memilki integritas, kepemimpinan dan kemauan mengabdi pada negara Melalui kerja keras, keikhlasan, dan nilai-nilai yang dibawanya sejak kecil, Jamal menjadi bukti bahwa pendidikan karakter adalah fondasi utama dalam pembangunan bangsa.
