
Cikal bakal berdirinya Sekolah Menengah Kejuaruan (SMK) Al Muslim adalah pada tahun 1986/1986 awal mula namanya Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Al Muslim, dan berubah nama Menjadi SMK Al Muslim pada Tahun 2000.
Di sekolah ini ada kisah yang menarik dan kisah ini saya ambil dari seorang alumni SMEA, 28 tahun yang lalu, yuk simak kisahnya.
28 tahun yang lalu, masa-masa sekolah yang sangat terkesan dalam mencari ilmu untuk masa depan, sebut saja Hidayat yang masuk Al-Muslim pada tahun 1994 ia berasal dari Kampung 1000 Gunung, yaitu Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ia adalah anak seorang petani dan pergi merantau mengikuti saudaranya (kaka Kandungnya) untuk melanjutkan sekolah di Jawa Barat yang tepatnya berada di Kecamatan Cikarang Barat Kp. Utan Kabupaten Bekasi, Hidayat adalah lulusan SMEA atau sekarang SMK Al Muslim yang lulus tahun 1997, mengambil jurusan Administrasi Perkantoran. Di matanya, bukan hanya terukir angka dan administrasi, tetapi juga cita-cita untuk menjadi seseorang yang bermanfaat bagi masyarakat.
Jurusan Administrasi Perkantoran mengajarkannya tentang ketelitian, manajemen arsip, korespondensi, Ketrampilan Dasar Kepemimpinan (Leadership Live Skill) dan etika professional keterampilan dasar yang sering dianggap remeh, namun sangat dibutuhkan dalam dunia birokrasi. Hidayat bukan siswa yang paling menonjol secara akademis, tetapi ia unggul dalam kedisiplinan dan tanggung jawab.
Setelah lulus pada tahun 1997, langkah Hidayat tidak langsung mulus. Ia sempat bekerja di beberapa perusahaan swasta di Jababeka Perusahaan yang bergerak di bidang Batik Printing/Batik Cetak sebagai Pelaksana, dan pindah ke bekerja di Koperasi Sekolah hingga 2 tahun, dan pada tahun 2001 melanjutkan pendidikan ke Jenjang D3 Komputerisasi Akuntansi Pada STMIK BANI SALEH Bekasi, pada senester ke 3 kuliah sambil mengajar pada SDIT Al-Hasanah Bumi Anggrek Bekasi sebagai guru bidang study, dan selanjutnya ada kekosongan guru bidang study pada Sekolah Dasar Negeri Setia Mekar 04 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, terus waktu berjalan pada tahun 2005 selesailah pendidikan D3 KA dan menyandang Gelar A.Md, selanjutnya hidayat tetap melaksanakan tugas sebagai guru di SDN Setia Mekar 04, selanjutnya pada tahun 2007 mendapatkan panggilan untuk pemberkasan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, dan setelah diseleksi dengan berbagai persyaratan yang harus dipersiapkan maka dengan mengucapkan syukur Alhamdulilah seluruh proses diterima danselanjutnya pada Bulan Januari 2008.
Hidayat Resmilah diangkat Menjadi CPNS pada Pemerintah Kabupaten Bekasi, selanjutnya Hiadayat adalah anak yang pantang berhenti di situ saja tetap terus melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi yaitu melanjutkan pendidikan jenjang S1 pada Kampus STAI SALAHUDIN AL-AYYUBI Jakarta, dan meraih gelar S.Pdi, pada tahun 2008.
Dengan tekad yang bulat dan cita-cita yang tinggi Hidayat sudah diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun 2008 Berbekal pengetahuan dasar administrasi dan etos kerja keras, disiplin, rajin, ulet (pantang menyerah) dan terus berikhtiar dan yang tak kalah pentingnya ini modal dasar dari SMK Al-Muslim yang memberikan pendidikan yang sangat berarti dan menghasilkan sebuah kesuksesan yang luar biasa karena sebelumnya hidayat adalah bukan apa-apa, tapi itulah takdir.
Di sini, ia menerapkan semua yang ia pelajari. Keterampilan mengarsipkan yang rapi membuat dokumen kependudukan mudah dicari. Kemampuan korespondensi yang efektif memperlancar komunikasi antar instansi. Namun, yang paling membedakannya adalah sikap melayani. Ia selalu menyambut warga dengan senyum, mendengarkan keluhan mereka dengan sabar, dan memastikan setiap proses birokrasi menjadi sesederhana mungkin bagi masyarakat.
Integritas dan dedikasinya tidak luput dari perhatian atasan. Hidayat dianggap sebagai aset karena kemampuannya dalam memecahkan masalah administrasi yang kompleks dan keramahannya dalam berinteraksi dengan publik. Perlahan tapi pasti, kariernya menanjak. Ia mengambil kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sambil tetap bekerja, namun fondasi utamanya tetaplah ilmu yang ia dapatkan dari SMK Al Muslim.
Bertahun-tahun pengabdian, dari staf biasa, hingga akhirnya, Hidayat mencapai posisi yang didambakannya: Kepala Seksi Pada Dinas Arsip dan Perpustakaan.
Sebagai Kepala Seksi Pada dinas Arsip dan Perpustakaan, tanggung jawab Hidayat sangat besar. Ia kini memimpin tim, dan berkoordinasi. Dari seorang siswa yang biasa saja tapi bisa berhasil itu karena di awali dengan sikap disiplin, kerja keras, dan berkarakter. Untuk pengalaman yang lain lihat di biodata.
Kisah Hidayat adalah pengingat yang kuat. Ia membuktikan bahwa gelar atau jurusan apa pun tidak menentukan batas akhir kesuksesan seseorang, jadi awali hidup kita belajar iklhas, belajar cerdas, belajar disiplin, belajar bertanggung jawab, perbuatan yang baik dan terus kita lakukan maka akan menjadi kebiasaan dan kebiasaan inilah yang disebut dengan karakter (Akhlaqul Karimah).
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pesan Buat Adik2
Adik-adikku, generasi emas SMK Al-Muslim yang saya cintai. Kalian adalah pewaris masa depan, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi agama dan bangsa. Sekolah Kejuruan ini bukan hanya tempat mencetak tenaga kerja terampil, tetapi juga tempat membentuk pemimpin yang ahli di bidangnya dan kokoh imannya.
Kalian mungkin bertanya, “Apakah saya bisa menjadi pemimpin? Saya kan hanya siswa SMK, fokus saya adalah keahlian teknis.”
Saya tegaskan: Iya, kalian adalah calon pemimpin!
Kepemimpinan sejati tidak diukur dari jabatan tinggi, tetapi dari empat pilar yang harus kalian bangun sejak hari ini:
1. Pimpin Diri Sendiri (Integritas adalah Kunci)
Sebelum kalian memimpin tim, proyek, atau perusahaan, kalian harus bisa memimpin diri sendiri. Inilah kepemimpinan yang paling Islami.
Pegang Teguh Amanah Bagi kalian, amanah pertama adalah shalat dan belajar. Jangan pernah korbankan shalat fardhu demi tugas, dan jangan pernah korbankan kejujuran demi nilai. Seorang pemimpin Muslim sejati adalah orang yang paling jujur pada dirinya sendiri dan Tuhannya.
Disiplin Ilmu dan Amal Keahlian teknis yang kalian pelajari di SMK adalah pedang kalian. Asah terus! Tapi jangan lupa, amal saleh adalah perisai kalian. Keseimbangan antara ilmu dunia (keahlian) dan ilmu akhirat (akhlak) akan menjadikan kalian profesional yang berkah.
2. Jadilah Ahli, Bukan Sekadar Bisa (Spirit Ihsan)
Islam mengajarkan kita Ihsan, yaitu melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, seolah-olah kamu melihat Allah, dan jika tidak, yakinlah Allah melihatmu.
Jadilah Top Di bidang Keahlian kalian adalah bentuk ibadah (dakwah bil hal contoh berbagi, menolong dll).
Inovasi dan Tanggung Jawab Pemimpin adalah pemecah masalah. Jangan mudah menyerah saat project gagal atau alat rusak. Ambil tanggung jawab, cari solusi, dan berani mencoba cara baru.
3. Pimpin dengan Hati (Empati dan Keadilan)
Di lapangan kerja, kalian akan bekerja dengan berbagai macam karakter. Kekuatan kalian adalah ukhuwah (persaudaraan).
Adil Sejak Dini Saat berorganisasi di OSIS atau menjadi ketua kelompok praktik, terapkan keadilan. Adil bukan berarti sama rata, tetapi proporsional. Beri pujian pada yang bekerja keras, dan berikan bimbingan pada yang kesulitan.
Tebarkan Kebaikan Seorang pemimpin sejati adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (Khairunnas Anfauhum Linnas). Gunakan keahlian kalian untuk membantu sesama, bahkan hal sederhana seperti memperbaiki kerusakan tanpa pamrih adalah awal dari kepemimpinan yang menginspirasi.
Salam semangat semoga sehat selalu kapan2 kita bertemu
