Yayasan Al Muslim adalah lembaga pendidikan yang didirikan oleh Dr. Ir. Muslimin Nasution, APU, dan Ir. H. Buchori Nasution pada tanggal 26 Maret 1979. Tahun ini, Yayasan Al Muslim telah berusia 46 tahun.

Angka 46 menunjukkan adanya upaya berkelanjutan dan konsisten dari Al Muslim untuk terus mewujudkan visi dan misi yayasan sejak didirikan hingga saat ini.

Untuk mencapai visi dan misinya, Al Muslim menambahkan kurikulum khas yayasan, salah satunya adalah muatan lokal leadership. Kurikulum leadership ini dirancang sendiri oleh Al Muslim, kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Saat ini, sudah banyak sekolah yang memiliki ciri khas atau program tertentu yang membedakannya dengan sekolah lain. Namun, pada kurun waktu 1979 hingga tahun 2000, Al Muslim adalah salah satu sekolah yang mempelopori program leadership sebagai mata pelajaran wajib sekaligus program unggulan.

Pembelajaran leadership yang menjadi salah satu keunggulan Al Muslim tentu memiliki dasar yang kuat. Firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 30 menjadi salah satu rujukan Al Muslim dalam merancang kurikulum leadership.

Setiap manusia memiliki fitrah sebagai pemimpin. Allah SWT telah memberikan sifat-sifat serta potensi kepemimpinan pada tiap-tiap manusia. Melalui kurikulum leadership, Al Muslim membantu peserta didik untuk meyakini bahwa dirinya adalah seorang pemimpin, sekaligus mengembangkan sifat dan potensi kepemimpinan yang ada dalam dirinya.

Lalu, apa saja yang dibahas atau dipelajari dalam leadership itu sendiri?

Dalam proses pelaksanaannya, leadership menjadi mata pelajaran muatan lokal. Terkait alokasi pertemuan, hal tersebut disesuaikan dengan keputusan masing-masing unit sekolah.

Di dalam kurikulum leadership terdapat tujuh keterampilan yang diajarkan, yaitu:

  1. Mengenal diri
  2. Komunikasi
  3. Diterima dan menerima orang lain
  4. Proses belajar
  5. Mengambil keputusan
  6. Mengatur
  7. Kerja sama dalam kelompok

Pada keterampilan mengenal diri, peserta didik difasilitasi agar lebih memahami dirinya. Bukan sekadar mengenal identitas dan ciri fisik, tetapi juga mengenali kelebihan atau kekuatan yang dimiliki, memahami kepribadian, membentuk konsep diri positif, serta melakukan analisis SWOT pribadi.

Dengan mengenal dirinya sendiri, diharapkan peserta didik dapat mengaplikasikan sikap positif dalam kesehariannya serta mengembangkan potensi yang ada untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, peserta didik dapat menjalankan fitrahnya sebagai pemimpin dengan sebaik mungkin, sesuai dengan keunikan yang dimiliki masing-masing.

Keterampilan yang kedua adalah komunikasi. Kami yakin setiap peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi, namun banyak di antara mereka yang belum menyadarinya atau belum menerapkannya secara tepat.

Dalam keterampilan komunikasi, peserta didik diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi dirinya sebagai pendengar, pembaca, penulis, maupun pembicara yang baik. Selain itu, mereka juga dibiasakan menggunakan bahasa tubuh yang tepat ketika berkomunikasi.

Dengan mempelajari keterampilan ini, peserta didik diharapkan mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif, baik secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi yang baik akan membuka peluang bagi mereka untuk menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain, sehingga kesempatan untuk memimpin juga semakin terbuka.

Lalu, bagaimana dengan lima keterampilan lainnya?

Jika hal ini menumbuhkan rasa ingin tahu Anda, mari bergabung dengan Yayasan Al Muslim.

Dengan izin Allah SWT, Yayasan Al Muslim senantiasa konsisten memberikan wadah bagi peserta didiknya untuk mengembangkan potensi kepemimpinan yang telah melekat dalam dirinya sebagai karunia dari Allah SWT.

Bersama Al Muslim, peserta didik tidak hanya dibimbing untuk menjadi pribadi yang berilmu, tetapi juga berakhlak mulia, percaya diri, serta siap menjadi pemimpin masa depan yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan agama.

Ita Anggraini

Jum’at, 03 Oktober 2025

2 thoughts on “Leadership ala Al Muslim”

Leave a Reply to Ma'am Nung Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *