Kelas 4 dan 5 SD Al Muslim
Unit SD Al Muslim, ada satu kegiatan yang selalu menjadi cerita tak terlupakan setiap tahunnya yaitu “ Leadership Camp “. Kegiatan ini selalu ditunggu dan diikuti oleh siswa kelas 4 dan 5 kerena menyimpan kenangan dan bukan sekadar berkemah, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter, kedisiplinan, kebersamaan, yang berkesan untuk anak-anak.
Pada umumnya sebagian anak tidak tidur, mereka berbincang sana-sini membayangkan keseruhan kegiatan yang dirancang oleh guru-guru hebat SD Al Muslim untuk kegiatan malam. Banyak anak-anak mengatakan “ mengapa jam lama berputar ketika menjelang malam, kita ingin segera menyaksikan acara seru ini ” sehingga ditemukan anak-anak yang tidak bisa tidur, karena ingin menikmati pengalaman pertama yang sudah didengar dari kakak-kakak kelas enam yang sudah melewati acara tersebut pada tahun-tahun sebelumnya yaitu Jurit malam. Namun pada tahun ini kegiatan tidak terlaksana sehingga sedikit membuat meraka, kurang puas. Namun bukan guru SD Muslim kalau tidak bisa membuat anak-anak tetep semangat.
Awal yang Penuh Semangat

Suasana semangat sudah terasa sejak pagi hari saat anak-anak datang ke sekolah dengan membawa tas besar berisi perlengkapan perkemahan. Wajah-wajah ceria mereka menunjukkan antusias yang luar biasa. Ada yang membawa senter baru, peralatan tidur seperti kegiatan pindahan rumah, ada bantal ada selimut dan lain-lain, begitulah semangat mereka sebagai pengalaman pertama yang segera dinikmati. Perbekalan yang penuh membuat mereka percaya diri.
Setelah upacara pembukaan, para peserta langsung berkelompok ke dalam regu-regu kecil. Setiap regu berdiskusi untuk persiapan kelompok masing-masing di halaman sekolah yang disulap menjadi area perkemahan. Kegembiraan terdengar ketika mereka sudah bisa menempati tenda masing-masing, mereka bekerja sama dan gotong royong menghias dan menata perbekalan yang mereka bawa.
Belajar Nilai Kepramukaan dan Kedisiplinan
Setelah mereka menempati tenda , kegiatan berlanjut di aula untuk mengikuti materi kepramukaan dan leadership berupa game-game yang memberikan pelajaran tentang pentingnya Kerjasama . Dengan bimbingan kakak pembina, anak-anak belajar tentang arti disiplin, tanggung jawab, saling menghormati dan kekompakan.
Kegiatan ini tidak hanya mengasah keterampilan dasar pramuka, tetapi juga menanamkan nilai karakter. Mereka belajar bahwa menjadi pramuka bukan sekadar memakai seragam cokelat, melainkan meneladani semangat kerja sama, tangguh, dan siap menolong sesama.
Setiap regu juga mendapat penilaian dari para pembina. Regu dengan kerapian terbaik dan kekompakan tertinggi akan mendapatkan penghargaan di akhir kegiatan. Hal ini membuat anak-anak semakin semangat berpartisipasi dan bekerja sama.
Malam Yang Penuh Makna

Menjelang malam mereka persiapan sholat isyak, kemudian dilanjutkan kegiatan api unggun. Dalam kegiatan api unggun tiap kelompok telah mempersiapkan, untuk unjuk kebolehan, dan alhamdulillah acara api unggun sangat dinikmati bersama oleh anak-anak yang akan diingat entah sampai kapan . Jadwal setelah api unggun anak-anak istirahat untuk melepas keletihan guna persiapan ibadah Qiyamul Lail. Menjelang pagi anak-anak bangun untuk persiapan sholat malam dan renungan, suasana malam itu awalnya tampak riuh berubah menjadi khusyuk dan penuh ketenangan.
Menjelang pagi ketika subuh segera hadir , dilanjutkan dengan renungan malam. Para guru mengajak siswa merenungkan tentang kasih sayang orang tua, pentingnya rasa syukur, dan arti kebersamaan. Banyak anak yang tampak terharu mendengarkan kisah dan nasihat yang disampaikan. Tak sedikit yang meneteskan air mata saat menyadari betapa besar perjuangan orang tua mereka selama ini. Walau sebagian masih mengantuk, mereka tetap bersemangat mengikuti kegiatan dengan senyum. Momen spiritual ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi mereka—menyadarkan bahwa mendekatkan diri kepada Allah dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan bermakna.
“Renungan malam ini adalah momen penting agar anak-anak belajar menghargai dan berterima kasih kepada orang tua, serta menyadari bahwa kebahagiaan tidak datang dari bermain atau tertawa saja, tapi dari hati yang bersyukur.”
Tawa dan Cerita di Balik Malam Tanpa Tidur

Usai kegiatan api unggun, suasana kembali ramai. Tenda-tenda kecil dipenuhi gelak tawa dan obrolan seru. Anak-anak saling bercerita, bermain tebak-tebakan, dan bercanda hingga larut malam. Banyak di antara mereka yang akhirnya tidak tidur sampai pagi karena terlalu bersemangat menikmati malam pertama berkemah dalam hidupnya.
Beberapa anak kelas 5, tertawa sambil bercerita,
“Mereka sempat takut karena membayangkan acara jurit malam “ mereka menganggap ini adalah pengalaman yang seru yang tidak boleh dilewatkan.
Menjadi Pengalaman yang Tak Terlupakan
Perjusa ( Leadership Camp ) bukan sekadar kegiatan rutin tahunan, tetapi pengalaman hidup yang penuh pelajaran. Anak-anak belajar arti kedisiplinan, kebersamaan, rasa syukur, serta keindahan beribadah bersama teman-teman. Mereka belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari fasilitas mewah, tetapi dari kebersamaan, tawa, dan pengalaman yang tulus.
Kepala SD Al Muslim, dalam sambutannya mengajak anak-anak.
“Perjusa ( leadership camp ) adalah cara kami mengajarkan anak-anak untuk mandiri, berani, dan mengenal nilai-nilai kehidupan secara nyata. Kegiatan ini juga sejalan dengan visi sekolah untuk membentuk generasi yang beriman, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan masa depan.”
Ketika kegiatan berakhir, wajah-wajah lelah itu berubah menjadi senyum bahagia. Mereka pulang dengan membawa kenangan yang akan selalu mereka ceritakan—tentang malam tanpa tidur, doa di bawah langit malam, dan tawa yang tak ada habisnya.
Bagi siswa SD Al Muslim kelas 4 dan 5, Perjusa ( Leadership Camp ) bukan hanya kegiatan pramuka, tetapi kenangan berharga yang akan selalu ditunggu setiap tahun—kenangan tentang persahabatan, keberanian, dan cinta kepada Allah serta sesama
