Di tengah pesatnya perkembangan zaman dan teknologi serta tantangan dunia Pendidikan yang semakin kompleks, motivasi belajar merupakan salah satu kunci keberhasilan siswa. Beberapa tahun belakangan ini, siswa dipermudah untuk mendapatkan informasi dengan bantuan artificial intelegent atau AI, hal itu menjadi kemudahan sekaligus tantangan tersendiri bagi para siswa, bagaimana tidak? Siswa menjadi lebih mudah dalam memperoleh informasi maupun menyelesaikan tugas dengan bantuan AI, sehingga dengan adanya AI ini menuntut siswa untuk bijak dalam menggunakannya agar motivasi belajar tetap ada dan terus tumbuh tanpa pernah padam karena hadirnya AI.
Untuk itu, SMP Al Muslim mengadakan Kegiatan parenting untuk level 7 & 8 dengan tema “Peran Orang Tua Zaman Now : Tumbuhkan Motivasi dan Gali Potensi Anak”. Kegiatan ini menghadirkan Kak Mumu sebagai narasumber, orang tua dan wali murid untuk sama-sama belajar dan berbagi pengalaman serta memperkuat peran keluarga dalam mendampingi anak-anak di masa remaja.
Kegiatan tersebut diawali dengan para orang tua menuliskan hal yang disyukuri dari menyekolahkan anak-anak di SMP Al Muslim dan harapan mereka menyekolahkan anak-anak mereka disana. Dalam kegiatan tersebut, narasumber menyampaikan bahwa motivasi belajar anak sangat dipengaruhi oleh bagaimana orang tua membangun komunikasi dan memberikan dukungan. Ucapan sederhana seperti “Ibu bangga kamu sudah berusaha” atau “Ayah percaya kamu bisa” ternyata memiliki kekuatan luar biasa untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat anak dalam belajar. Motivasi lahir dari pertanyaan “mengapa”, untuk itu jika kita ingin menumbuhkan motivasi anak mulailah dari memberikan penjelasan kepada mereka tentang mengapa mereka harus melakukan sesuatu. Selain itu, orang tua diajak memahami bahwa setiap anak memiliki potensi dan gaya belajar yang berbeda. Bukan nilai yang menjadi ukuran utama, melainkan proses, ketekunan, dan kemauan untuk terus berkembang. Dengan demikian, dukungan emosional dari rumah akan berpadu dengan bimbingan dari sekolah untuk menciptakan suasana belajar yang positif dan menyenangkan.
Dalam kesempatan itu juga, para orang tua tidak hanya pasif mendengarkan, akan tetapi narasumber membuat kegiatan menjadi interaktif dengan mengajak orang tua untuk membentuk kelompok. Masing-masing kelompok memiliki tugas untuk membuat parenting hack. Mereka diberikan masalah kemudian diminta untuk menuliskan cara penanganan masalahnya dengan metode fishbone diagram analysis diatas sebuah kertas karton yang telah dibagikan. Setelah itu, mereka diminta mempresentasikan hasil diskusinya.
Kegiatan parenting ini bukan hanya ajang berbagi ilmu, tetapi juga jembatan antara sekolah dan keluarga. Harapannya, kerja sama yang harmonis antara guru dan orang tua dapat menjadi fondasi kuat bagi tumbuhnya generasi yang berkarakter, berprestasi, dan berbahagia. Karena sejatinya, pendidikan terbaik dimulai dari rumah, dan motivasi terkuat lahir dari cinta serta dukungan orang tua.
