Belajar menjadi kebutuhan yang mendasar bagi murid. Dengan belajar murid tidak hanya mendapatkan pengetahuan semata, melainkan juga keterampilan dan perubahan sikap atau perilaku. Pengalaman belajar yang didapatkan seorang murid akan memberikan pengajaran yang sangat berarti. Guru dapat menciptakan pembelajaran yang dapat memperkaya pengalaman belajar murid dengan memberikan pembelajaran mendalam, bermakna, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Bagaimana guru menciptakan pembelajaran yang dapat memperkaya pengalaman belajar murid ? Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat serta sesuai dengan kebutuhan murid. Pembelajaran yang diciptakan berorientasi pada student centre. Murid belajar menemukan, memecahkan masalah, dan bekerja sama dalam kelompok dalam forum diskusi maupun proyek. Pembelajaran seperti inilah yang nantinya juga akan membentuk karakter murid sesuai dengan profil lulusan.
SD Al Muslim merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menerapkan student centre dengan mengedepankan penumbuhan karakter sesuai dengan Profil Lulusan Al Muslim. Profil Lulusan Al Muslim mencakup 1) religi, 2)integritas, 3)berani, 4)kompetitif, 5)mandiri, 6)tangguh, 7)empati, 8)solutif, 9)toleran, dan 10)cakap. Pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya di kelas 5 pada materi “Menemukan Informasi” telah menjembatani murid untuk mendapatkan pembelajaran mendalam, bermakna, berpikir kritis, dan menumbuhkan karakter sesuai profil.
Kegiatan pembelajaran menemukan informasi dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning mengajak murid untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, logis, dan kreatif dalam menyikapi permasalahan yang sering terjadi di lingkungan sekitar. Murid berpartisipasi aktif menemukan informasi dari berbagai sumber digital, mengungkapkan ide, mengajukan pertanyaan, dan mengkritisi bahan diskusi. Semua murid berupaya untuk memberikan solusi terbaik dari permasalahan yang menjadi bahan diskusi kelompok. Tiap kelompok membahas permasalahan yang berbeda ( berdiferensiasi ) dengan kelompok lainnya. Hasil diskusi kelompok ini, kemudian disajikan dengan menggunakan aplikasi canva untuk memudahkan presentasi.
Kreativitas murid pada setiap kelompok akan terlihat dari cara berpikir, menuangkan ide atau gagasan, mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain serta mendesain pemaparan pada canva. Dari sinilah terlihat bagaimana antar anggota kelompok bekerja sama menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Mereka belajar toleran dengan menghargai pendapat orang lain, berani berargumen, cakap mencari sumber referensi yang signifikan guna memberikan solutif terbaik. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab terhadap konten pada masing-masing slide yang telah dikolaborasi.
Kemampuan berpikir kritis dikembangkan melalui kata kunci ADIKSIMBA, Apa, Di mana, Kapan, Siapa, Mengapa, Bagaimana, dan Berapa. Dengan cara inilah murid dapat menggali informasi secara detail terkait permasalahan yang menjadi topik pembahasan. Selain itu kemampuan berpikir logis dikembangkan melalui teknik penyajian data yang telah didapat agar menjadi runtut sehingga mudah dipahami. Kelogisan cara berpikir terlihat pula pada peta pikiran dan kesimpulan yang disajikan pada halaman akhir dari slide presentasi tiap kelompok.
Pada bagian akhir setiap kelompok mendapatkan giliran untuk mempresentasikan hasil diskusi. Mereka belajar berani tampil di depan teman-temannya, berbicara dengan suara lantang dengan bahasa yang baik serta diimbangi pula dengan sikap yang sesuai dengan profil lulusan. Sementara kelompok lain yang memperhatikan dan menyiapkan pertanyaan atau pun saran untuk kelompok tersebut sehingga tercipta komunikasi multi arah. Di sisi lain guru melakukan asesmen pada proses maupun akhir pembelajaran sebagai evaluasi untuk menyempurnakan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Ayo, kita belajar bersama dengan teman-teman di SD Al Muslim. Belajar menemukan informasi dengan ADIKSIMBA sebagai kunci menumbuhkan karakter sesuai Profil Lulusan.



