Pendidikan yang bermutu tak hanya lahir dari ruang kelas dan buku teks pelajaran. Pengalaman yang sederhana, interaksi yang hangat, dan kepedulian yang tulus menjadi pupuk bagi tumbuhnya pendidikan bermakna. Esensi pendidikan terletak pada kemampuannya membangun manusia yang berkarakter, berempati, dan berkomitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan. Semangat itulah yang tercermin dalam kegiatan GAUL (Gerakan Al Muslim untuk Lingkungan) yang diselenggarakan pada tanggal 29 hingga 31 Oktober 2025 di Desa Bojong Timur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta. Kegiatan tersebut diikuti oleh siswa kelas 9 SMP Al Muslim.

Melalui kegiatan ini, SMP Al Muslim menegaskan bahwa pendidikan sejati lahir dari kolaborasi seluruh unsur semesta di antaranya guru, siswa, masyarakat, alam, dan nilai-nilai spiritual yang bersama menumbuhkan generasi berakhlak, berjiwa pemimpin, dan berempati terhadap lingkungan

Belajar dari Alam dan Masyarakat

Desa Bojong Timur merupakan desa yang asri dan penuh keramahan menjadi ruang belajar alami bagi para siswa. Selama tiga hari, para siswa kelas 9 tak hanya berpindah tempat, tetapi berpindah cara pandang tentang makna belajar. Alam dan masyarakat menjadi guru kehidupan yang mengajarkan tentang empati, tanggung jawab, dan kebersamaan.

Keasrian lingkungan dan keramahan masyarakat Desa Bojong Timur menjadikannya tempat ideal untuk pembelajaran berbasis pengalaman. Dalam kegiatan selama tiga hari, siswa kelas 9 tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai kemanusiaan melalui interaksi langsung dengan alam dan masyarakat.

Selain itu, siswa juga mengikuti kegiatan jelajah pertanian dan UMKM desa, di mana mereka mengenal lebih dekat sumber perekonomian warga. Mereka mengunjungi area perkebunan sayur-mayur serta beberapa usaha kecil milik warga desa. Dari sana, siswa belajar tentang kerja keras, kemandirian, dan pentingnya menghargai setiap proses dalam mencari rezeki.

Pembelajaran leadership di SMP Al Muslim terwujud nyata melalui kegiatan mengajar dalam program GAUL. Selain mengajar Al-Qur’an di TPQ, siswa juga mengaplikasikan pembelajaran kepemimpinan melalui berbagai games edukatif di SDN 02 Bojong Timur dan Madrasah Ibtidaiyah. Pengalaman langsung di lapangan melatih mereka untuk dapat berpikir kreatif, berkomunikasi efektif, bekerja sama, dan menumbuhkan rasa empati terhadap adik kelasnya yang beragam karakter.

Safari Dakwah: Menebar Cahaya Kebaikan

Kegiatan Safari Dakwah menjadi salah satu bagian paling bermakna dari program GAUL. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan bergiliran bertugas di masjid serta mushola sekitar desa. Selain membaca Al Qur’an bersama (tadarus) sebelum salat wajib, mereka pun ada yang menjadi muadzin dan menyampaikan tausiyah (kultum) singkat setelah salat berjamaah.

Walaupun kegiatan kultum telah menjadi rutinitas di sekolah, namun bagi sebagian siswa, momen berdiri di depan jamaah di masjid desa menjadi pengalaman pertama yang berkesan. Aktivitas sederhana ini mengasah rasa percaya diri, keberanian, serta kecerdasan emosional. Mereka belajar bahwa berdakwah tidak selalu berarti berceramah panjang, tetapi bisa diwujudkan lewat keteladanan dan keramahan.

Safari dakwah pun juga menjadi jembatan yang mempererat hubungan antara sekolah dan masyarakat. Warga desa pun merasa tersentuh melihat para siswa yang sopan, santun, dan mau berbaur dengan masyarakat. Melalui  interaksi sederhana itu, tumbuhlah kehangatan dan saling menghargai. Hal ini menjadi bukti bahwa pendidikan sejati melibatkan seluruh unsur semesta di antaranya manusia, akhlak sebagai bagian dari nilai spiritual, serta cinta terhadap kehidupan alam sekitar

Pelajar Peduli: Menyemai Empati dan Kepedulian Sosial

Salah satu kegiatan yang paling menyentuh hati adalah Pelajar Peduli, di mana siswa menyelenggarakan bazar sembako murah bagi warga sekitar. Mereka menyiapkan paket sembako, mendesain dan membagikan kupon bazar, kemudian mendistribusikannya kepada masyarakat. Menariknya, hasil penjualan sembako murah tidak hanya selesai pada kegiatan itu saja. Seluruh dana yang terkumpul diserahkan kembali kepada pihak desa untuk dikelola bersama warga dengan dibelikan alat dan perlengkapan yang dibutuhkan bagi perbaikan fasilitas umum. Siswa pun menjadi belajar bahwa berbagi bukan sekadar memberi, tetapi juga membangun keberlanjutan.

Bazar ini bukan sekadar tentang jual beli, tetapi tentang belajar berbagi. Siswa melihat sendiri bahwa kebahagiaan dapat tumbuh dari hal-hal kecil seperti senyum warga yang menggambarkan rasa syukurnya. Saat itulah mereka semakin mengerti bahwa pendidikan sejati bukan hanya olah pikir, tapi juga mengasah hati. Kegiatan ini menyadarkan kita bahwa pendidikan bermutu harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat, dan mengajarkan kemandirian serta kepedulian.

Kolaborasi yang Menghidupkan Semesta
Kegiatan GAUL di Desa Bojong Timur bukan hanya tentang siswa belajar di luar sekolah, tetapi tentang bagaimana semesta ikut berpartisipasi dalam proses pendidikan. Kolaborasi yang nyata terlihat dari kegiatan ini di antaranya: 

  1. Sekolah menjadi penggerak yang menyiapkan pembelajaran konstektual dan bermakna
  2. Guru berperan sebagai pembimbing yang memastikan setiap kegiatan memiliki makna pembelajaran.
  3.  Masyarakat desa membuka diri dengan menjadi ruang belajar bagi para siswa.
  4. Alam hadir sebagai ruang yang mengajarkan tentang kesederhanaan dan keseimbangan hidup.

Dari sinergi itulah lahir ekosistem pendidikan yang hidup, tempat di mana setiap langkah, menjadi bagian dari proses belajar.

Belajar dari Kehidupan, Untuk Kehidupan

Melalui kegiatan GAUL, siswa belajar bahwa kualitas pendidikan tidak sekedar diukur berdasarkan nilai ujian, melainkan dari kemampuan menerapkan ilmu dalam kehidupan. Mereka semakin mengerti pentingnya peran kita dalam keseharian untuk siap memberi manfaat pada orang lain, sekecil apa pun bentuknya.

Keseluruhan rangkaian kegiatan yang diikuti siswa membuktikan bahwa pendidikan yang melibatkan semesta (manusia, alam dan nilai-nilai kehidupan) akan menghasilkan pribadi yang utuh. Mereka belajar berpikir kritis, berakhlak mulia, peduli pada lingkungan, dan berjiwa pemimpin. Siswa tak hanya belajar tentang “apa yang harus dikerjakan”, tetapi juga “mengapa hal itu penting dilakukan”.

GAUL: Bergerak Bersama Mewujudkan Pendidikan Bermakna
“Partisipasi Semesta Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua” bukan sekadar tema, tapi cerminan nyata dari semangat belajar yang hidup. Melalui kegiatan GAUL di Desa Bojong Timur, kita melihat bahwa setiap unsur: manusia, alam, dan masyarakat, turut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sekolah menjadi tempat tumbuhnya semangat belajar, guru menjadi pembimbing yang memberikan inspirasi, siswa menjadi penggerak perubahan, masyarakat menjadi ruang belajar yang nyata, serta alam menjadi sumber nilai kehidupan.

Melalui semangat kolaborasi, SMP Al Muslim terus berkomitmen menghadirkan pendidikan yang tak hanya melahirkan generasi cerdas, tetapi juga generasi yang peduli, berjiwa pemimpin, dan siap memberi manfaat bagi sesama. 

Kegiatan GAUL mengingatkan kita bahwa setiap langkah kecil dalam pendidikan akan berdampak besar terhadap kehidupan. Selama semangat kolaborasi dan kepedulian terus hidup, pendidikan akan selalu menjadi pelita yang menuntun perubahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *