Pagi itu, Selasa, 16 Desember 2025 suasana di sudut area kebun Yayasan Al Muslim terasa berbeda. Matahari baru saja naik sepenggalah, namun gelak tawa dan semangat sudah membuncah. Bukan sedang membersihkan kelas atau menyapu halaman seperti rutinitas biasa, kali ini para “punggawa kebersihan” alias Abang OB (Office Boy) sedang berkumpul dengan misi khusus: Menciptakan kehidupan baru lewat pembibitan tanaman.

Acara bertajuk “Green Vibes Only“ ini bukan sekadar kegiatan berkebun biasa. Ini adalah wujud kolaborasi apik lintas divisi yang jarang terjadi, menyatukan tim operasional lapangan dengan manajemen dan tim edukasi. Kegiatan diawali dengan semangat kolaborasi yang kuat. Hal ini tampak nyata, karena merupakan salah satu contoh kolaborasi Edukasi dari peranan Guru GE, kaur Sumber Belajar, kaur sarpras dan kabid keuangan dan umum. Yang membuat kegiatan ini semakin istimewa adalah kehadiran perwakilan Guru GE (Green Education) SMP ibu Ipu Puspitadewi, kepala urusan Sumber Belajar ibu Yuli Astuti, dan Kepala Urusan sarana prasarana bapak Supriyanto. Kegiatan yang sangat didukung dan dimotivasi oleh kepala bidang pendidikan, kepala bidang keuangan dan umum serta kepala bidang penjaminan mutu dan komunikasi. Mereka tidak hanya menjadi penonton. Guru GE dan kaur sumber belajar hadir untuk menyelaraskan skill Abang OB dengan kurikulum lingkungan hidup. Sedangkan pengembangan kegiatan peduli dan cinta lingkungan merupakan salah satu kurikulum khas yang terus dikembangkan oleh sumber belajar.
“Ilmu yang didapat Abang OB hari ini sangat mahal,” ujar salah satu kaur sumber belajar. “Nantinya, Abang OB bisa kolaborasi dengan guru GE di unit menjadi mentor pendamping saat murid melakukan praktik baik atau proyek menanam. Jadi, sumber belajar murid bukan hanya dari buku, tapi juga dari pengalaman praktis bapak-bapak ini.”
Selain itu Guru GE menjelaskan jenis tanaman apa yang edukatif untuk murid , sementara Abang OB memberikan masukan tentang tanaman apa yang tahan banting dan mudah dirawat di iklim sekolah.

Di lokasi, terlihat Kaur Sarpras (Kepala Urusan Sarana Prasarana) dan Kabid Keuangan dan Umum turut hadir. Kehadiran mereka bukan hanya sebagai simbol dukungan logistik—memastikan polybag, media tanam, dan peralatan tersedia—tetapi juga memberikan motivasi langsung. Kabid Keuangan dan Umum menyampaikan bahwa inisiatif ini adalah langkah strategis. “Abang OB adalah garda terdepan wajah sekolah kita. Jika mereka memiliki skill mumpuni dalam merawat tanaman, Yayasan Al Muslim akan semakin asri dan nyaman untuk belajar,” ujarnya, yang disambut tepuk tangan meriah dari para peserta.
Berguru pada Ahlinya: Pak Kamaludin

Bintang utama sesi berbagi ilmu hari itu adalah Pak Kamaludin, narasumber ahli yang dikenal memiliki “tangan dingin”. Dengan gaya bicaranya yang santai namun berisi, Pak Kamaludin tidak memulai dengan teori yang rumit. Ia langsung mengajak para Abang OB menyentuh tanah.
“Tanah itu seperti adonan kue, Pak,” canda Pak Kamaludin sambil mencampur sekam bakar, tanah humus, dan pupuk kandang. “Kalau campurannya pas, akarnya senang, daunnya pasti lebat.”
Para Abang OB yang biasanya hanya menyiram tanaman, kini diajarkan teknik yang lebih dalam:
- Teknik Stek Batang: Bagaimana memotong dahan miring 45 derajat agar akar cepat tumbuh.
- Repotting: Seni memindahkan tanaman dari pot kecil ke pot besar tanpa membuat tanaman “stres”.
- Penyemaian Benih: Cara menebar benih agar tidak dimakan semut dan tumbuh seragam.
- Stek dengan metode open digunakan untuk tanaman hias berbatang keras diantaranya taiwan beauty dari nama ilmiah Cuphea hyssopifolia
Antusiasme terlihat jelas. Beberapa Abang OB berebut bertanya, “Pak Kamal, kalau daunnya kuning tapi rajin disiram, itu kenapa ya?” Diskusi pun mengalir cair, mengubah sesi pelatihan menjadi obrolan warung kopi yang penuh ilmu. Pak Kamal mengapa tanaman harus diopen? Sobat hijau, “open” disini bukan dipanggang namun ditutup dengan plastik sehingga terjadi pengembunan, dan uap air tersebut digunakan untuk menyiram tanaman.
Metode tutup plastik, atau yang dikenal juga sebagai teknik sungkup, sangat bermanfaat dalam perbanyakan tanaman hias dengan cara stek karena menciptakan lingkungan mikro-rumah kaca yang ideal untuk pertumbuhan akar
Manfaat utamanya meliputi:
- Menjaga Kelembaban Tinggi: Manfaat paling krusial adalah plastik menahan kelembapan di dalam media tanam dan di sekitar stek, mencegahnya mengering, yang merupakan risiko umum pada stek yang belum berakar
- Mengurangi Transpirasi (Penguapan Air): Dengan menjaga kelembapan udara di sekitar daun, plastik mengurangi laju penguapan air dari stek (transpirasi). Ini sangat penting karena stek belum memiliki akar yang berfungsi penuh untuk menyerap air dari tanah.
- Mempertahankan Suhu Hangat: Plastik memerangkap panas, menciptakan kondisi yang lebih hangat (efek rumah kaca mini) yang dapat mempercepat proses pembentukan akar, terutama di lingkungan yang lebih sejuk
- Menciptakan Lingkungan Tumbuh yang Ideal: Kondisi lembap dan hangat yang terkontrol ini menyediakan iklim mikro yang optimal, meningkatkan persentase keberhasilan stek untuk hidup dan tumbuh


Yuk Panen Semangat Baru
Menjelang siang, puluhan polibag baru sudah berjajar rapi. Tangan-tangan yang biasanya memegang sapu dan kain pel, kini kotor oleh tanah hitam yang subur. Namun, tidak ada wajah lelah. Yang ada hanyalah senyum puas menatap calon-calon pohon baru yang akan menghiasi koridor sekolah beberapa bulan ke depan. Kegiatan “Green Vibes Only” hari itu membuktikan satu hal: Di Yayasan Al Muslim, setiap orang adalah pembelajar, dan setiap sudut adalah ruang kelas. Abang OB kini bukan lagi sekadar petugas kebersihan, mereka adalah Gardener Warrior yang siap menyulap Yayasan Al Muslim menjadi lebih hijau, sejuk, dan penuh oksigen. Harapannya seluruh warga Yayasan Al Muslim memiliki kemauan untuk menebar pahala kebaikan, ketika menanam mendapat oksigen yang akan ditiup menjadi pahala kebaikan. Siapa yang menanam akan memetik jariahnya, bisa mempraktekkan sehingga jariah oksigen akan kita dapat sepanjang masa. 🌱 Salam Lestari! #Save our earth#cintai Bumi#Tanam Pohon Sejuta kebaikan
