Edelweis namanya. Bunga abadi yang tumbuh di pegunungan. Indah, bukan? Seolah ingin menunjukkan pada dunia bahwa dia adalah perempuan tegar, kuat, dan percaya diri.

Saya mengenalnya sejak tahun 2018 silam ketika ia bergabung bersama SMK Al Muslim sebagai siswa kelas X Akuntansi. Perawakannya cukup tinggi sebagai seorang perempuan, kulit yang terang, badan semampai, dan berkacamata. Namun, satu hal yang memikat hati kami semua adalah dia anak yang sangat aktif dan percaya diri, selain kemampuan akademiknya yang di atas rata-rata. Bahkan, dalam pelajaran Akuntansi, yang menjadi mata pelajaran utama di program kejuruan Akuntansi dan Keuangan Lembaga, ia menunjukkan kemampuan yang sangat baik, Dia bisa menemukan cara termudah dalam mempelajari materi Akuntansi yang bisa dikatakan cukup rumit karena butuh ketelitian.
Singkat cerita, dia masuk ke dalam 40% siswa yang eligible untuk mengikuti SNBP pada tahun 2021. Meskipun dari pelajaran akuntansi dia belajar banyak tentang ketelitian dan logika berpikir yang sistematis, namun dia ternyata memilih Sastra Inggris di Universitas Islam Bandung karena merasa bahwa passionnya lebih besar di bidang bahasa. Dan saya termasuk yang paling bahagia karena ada siswa yang mengikuti jejak saya mengambil jurusan Sastra Inggris meskipun berbeda kampus.
Pilihannya di UIN ternyata sangatlah tepat. Dia menjadi mahasiswa unggul meskipun ada perubahan drastis dari yang dipelajari semasa SMK. Di SMK dia banyak berkutat dengan angka dan uang, namun di kampus dia malah menekuni dan menggeluti dunia kebahasaan atau linguistik dengan semakin banyak literasi yang dia nikmati. Kedisiplinan, ketelitian, dan manajemen waktu yang dipelajari selama bersekolah di SMK Al Muslim sangat membantunya dalam mengerjakan tugas kuliah maupun menjalani perkuliahan. Bahkan ilmu leadership yang di dapat di SMK Al Muslim menjadi bekal kepemimpinan selama menjalani berbagai kegiatan di kampus. Dia menjadi sangat terbiasa berbicara di depan umum, selalu semangat untuk berprestasi, dan mau mengambil kesempatan baik yang ada.
Menurutnya meskipun sastra adalah ilmu sosial humaniora yang bersifat multi interpretasi, dia cenderung menggunakan pendekatan yang lebih logis dan analitik untuk mengkaji sesuatu. Pendekatan inilah yang membawa dia berhasil membuat jurnal penelitian tentang iklan game Honor of Kings menggunakan kajian teori Trikotomi Peirce. Dia tertarik untuk mencari tahu bagaimana sebuah iklan dalam menyampaikan pesannya melalui elemen visual dan teks yang dikemas dalam berbagai adegan. Dan yang menariknya adalah dia mampu menyelesaikan penelitiannya hanya dalam waktu 1 bulan di semester 7, sehingga dia bisa lulus lebih cepat dari rekan-rekan seangkatannya. Dengan menyelesaikan semua mapel di semester 1 hingga 6, maka dia bisa fokus melakukan penelitian di semester 7 hingga tuntas.

Hasil jurnal penelitiannya inilah yang akhirnya menjadikan dia dinobatkan sebagai salah satu nominator peraih Adhi Djati Utama yang merupakan anugerah untuk wisudawan terbaik dan berprestasi saat wisuda Universitas Negeri Bandung beberapa waktu yang lalu. Ini menjadi prestasi yang sangat membanggakan, tidak hanya bagi ananda Edelweis dan keluarganya, namun juga bagi civitas akademika SMK Al Muslim. Betapa bahagianya sekolah ketika lulusannya mampu mengukir prestasi di dunia pendidikan yang lebih tinggi maupun di dunia kerja.
Sebagai guru, tentu kita semua berharap semua usaha dan doa kita akan membawa anak didik kita menjadi pribadi yang unggul, baik secara intelektual, spiritual, maupun emosional. Semoga semakin banyak alumni-alumni SMK Al Muslim, khususnya, dan Yayasan Al Muslim, yang mampu berprestasi dan menjadi manusia-manusia unggul di dunia dan juga akhirat kelak.

Masyaallah, sukses selalu Kakak Edelweis.
Thanks a bunch, ibu
Kelaass my Edelweiss
Wish both of you a happy life
Aamiin YRA, thanks for the prayer Ma’am ✨
Edelweis anak Sholehahnya ibusukses dunia akhirat ya cantik
Thanks mam Nung for your support
Aamiin ya Allah…
We are happy to announce her achievement, ibu. Sukses terus buat Edel dan ibu yaaa